Metode Diskusi
Diskusi adalah percakapan ilmiah yang berisi pertukaran pendapat pemunculan ide-ide serta pengujian pendapat yang dilakukan oleh beberapa orang yang tergabung dalam kelompok untuk mencari / memperoleh kebenaran.
Metode diskusi merupakan suatu cara penyajian bahan pelajaran dengan menugaskan pelajar atau kelompok pelajar untuk melaksanakan percakapan ilmiah untuk mencari kebenaran.
Macam-macam diskusi :
1. Buzz group
2. Fish bowl
3. Diskusi panel
4. Simposium
5. Kolokium
6. Diskusi publik
(Drs. Bambang Prawiro, MM. 1985. Metode Diskusi didalam Strategi Belajar Mengajar. Surakarta : UNS Pers).
Metode Seminar
Metode seminar adalah suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan oleh beberapa orang dalam suatu sidang yang berusaha membahas / mengupas masalah-masalah atau hal-hal tertentu dalam rangka mencari jalan memecahkannya atau mencari pedoman pelaksanaanya.
Faktor-faktor yang diperlukan dalam menyelenggarakan seminar ialah :
Tujuan
Bahan
Pemrasaran
Peserta
Waktu dan tempat
Kelebihan metode seminar :
Peserta mendapatkan petunjuk-petunjuk praktis untuk melaksanakan tugasnya
Peserta dibina untuk bersikap dan berfikir secara ilmiah
Peserta mendapatkan keterangan teoritis yang luas dan mendalam tentang masalah yang diseminarkan
Kelemahan Metode Seminar :
Membutuhkan penataan ruang tersendiri
Peserta menjadi pasif
Memerlukan waktu yang lama
(Drs. Ign. S. Ulihbukit Karo-Karo, dkk. 1981. Metodologi Pengajaran. Salatiga : CV Saudara)
Metode Penemuan (Discovery)
Metode penemuan merupakan proses mental dimana siswa mampu mengasimilasikan suatu proses atau prinsip-prinsip.(Sund)
Kelebihan metode penemuan :
Teknik ini mampu membantu siswa mengembangkan, memperbanyak kesiapan serta penguasaan ketrampilan dalam proses kognitif atau pengarahan siswa
Siswa memperoleh pengetahuan yang bersifat sebagai sangat pribadi atau individual sehingga dapat kokoh/mendalam tertinggal dalam jiwa siswa tersebut
Dapat membangkitkan kegairahan belajar pada diri siswa
Kelemahan metode penemuan :
Teknik ini tidak memberikan kesempatan berfikir secara kreatif dan inovatif.
Para siswa harus ada kesiapan dan kematangan mental dan spirituil karena bisa saja hal-hal yang ditemukan adalah hal-hal yang negatif.
Ada yang berpendapat bahwa proses mental ini terlalu meningkatkan proses pengertian saja.
(Drs. Roestiyah NK. 1991. Strategi Belajar Mengajar.Jakarta : Rineka Cipta)
(Martinis Yamin. 2003. Metode pembelajaran Yang Berhasil. Jakarta : Sasama Mitra Sukses)
Metode Kasus
Metode kasus merupakan metode penyajian pelajaran dengan memanfaatkan kasus yang ditemui anak sebagai bahan pelajaran kemudian kasus tersebut dibahas bersama untuk mendapatkan penyelesaian atau jalan keluar.
Kelebihan metode kasus :
Dengan mengamati, memikirkan, dan bertindak dalam mengatasi situasi tertentu mereka lebih meyakini apa yang diamati dan menemukan banyak cara untuk pengamatan dan pencarian jalan keluar itu
Siwa dapat mengetahuai dengan pengamatan yang sempurna tentang gambaran yang nyata yang betul-betul terjadi dalam hidupnya sehingga mereka dapat mempelajari dengan penuh perhatian dan lebih terperinci persoalannya
Kelemahan metode kasus :
Untuk kegiatan kelompok membutuhkan fasilitas fisik yang lebih banyak dan harus adanya kasus yang banyak.
Guru memerlukan banyak waktu untuk mempersiapkan bahan kasus yang ditemui dan petunjuk cara pemecahannya yang diperlukan siswa
(Drs. Roestiyah NK. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta)
Metode Sumbang Saran
Sumbang saran merupakan suatu cara mengajar dengan mengutarakan suatu masalah ke kelas oleh guru kemudian siswa memjawab mengemukakan pendapat / jawaban dan komentar sehingga masalah tersebut berkembang menjadi masalah baru.
Kelebihan metode sumbang saran :
Merangsang siswa untuk selalu berpendapat yang berhubungan dengan masalah uang diberikan oleh guru
Suasana disiplin dan demokratis dapat tumbuh
Anak-anak aktif untuk menyatakan pendapatnya
Meningkatkan partisipasi siwa dalam menerima pelajaran
Siswa yang kurang aktif mendapat bantuan dari temannya yang pandai atau dari guru
Melatih siswa untuk berfikir dengan cepat dan tersusun logis
(Drs. Roestiyah NK. 1991. Strategi Belajar Mengajar.Jakarta : Rieka Cipta)
Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi merupakan metode mengajar dimana seorang instruktur atau tim guru menunjukkan, memperlihatkan suatu proses, misal : proses membuat sirup, proses bekerjanya suatu mesin, dan lain-lain.
Kelebihan metode demonstrasi :
Kesalahan-kesalahan yang terjadi bila pelajaran itu diceramahkan dapat diatasi melalui pengamatan dan contoh yang konkrit
Memberi motivasi yang kuat untuk siswa agar lebih giat belajar
Perhatian siswa lebih dapat terpusatkan pada pelajaran yang diberikan
Kelemahan metode demonstrasi :
Bila waktu tidak tersedia cukup, maka demonstrasi akan berlangsung terputus-putus atau berjalan tergesa-gesa
Dibutuhkannya media yang modern, misal : proyektor untuk mendemonstrasikan bila jumlah murid banyak.
(Drs. Roestiyah NK. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta)
Metode Kerja Kelompok
Metode kerja kelompok adalah suatu cara menyajikan bahan pelajaran dengan menyuruh pelajar (setelah dikelompok-kelompokkan) mengerjakan tugas tertentu untuk mencapai tujuan pengajaran. Merka bekerja sama dalam memecahkan masalah atau melaksanakan tugas.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja kelompok yaitu :
Kecerdasan pelajar
Hubungan antar anggota kelompok
Motif / dorongan yang ada pada pelajar
Kesukaran bahan
Asing / tidaknya masalah atau bahan yang dipelajari atau dikerjakan
Pimpinan kelompok
Persaingan yang sehat antar kelompok
Dasar-dasar yang biasa dipakai untuk membentuk kelompok :
Kemampuan
Jenis kelamin
Fasilitas
Meningkatkan partisipasi / menggiatkan pelajar
Pembagian pekerjaan
Kelebihan metode kerja kelompok :
Dapat memberikan kesempatan pada para siswa untuk lebih menggunakan ketrampilan bertanya dalam membahas suatu masalah
Para siswa lebih aktif tergabung dalam pelajaran mereka
Mengembangkan bakat kepemimpinan para siswa serta mengerjakan ketrampilan berdiskusi
Kelemahan metode kerja kelompok :
Keberhasilan strategi ini tergantung kemampuan siswa memimpin kelompok atau untuk bekerja sendiri-sendiri
Kerja kelompok terkadang hanya melibatkan para siswa yang mampu sebab mereka cakap memimpin dan mengarahkan mereka yang kurang
(Drs. Roestiyah NK. 1991.Strategi Belajar Mengajar.Jakarta : Rineka Cipta)
(Drs. Ign. S. Ulihbukit Karo-Karo, dkk. 1981. Metodologi Pengajaran. Salatiga : CV Saudara)
Metode Sosiodrama dan Bermain Peran
Metode sosiodrama dan bermain peran merupakan suatu metode mengajar dimana siswa dapat mendramatisasikan tingkah laku atau ungkapan gerak gerik wajah seseorang dalam hubungan sosial antar manusia atau bisa juga diartikan suatu cara menyajikan bahan pelajaran dengan mempertunjukkan atau mempertontonkannya kepada pelajar untuk mencapai tujuan pengajaran.
Kelebihan metode sosiodrama dan bermain peran :
Bagi siswa dengan bermain peran sebagai orang lain, maka ia dapat menempatkan diri seperti watak orang lain itu
Siswa lebih tertarik perhatiannya pada pelajaran
Karena mereka bermain peran sendiri, maka mudah memahami masalah-masalah sosial tersebut
Memupuk bakat pelajar misalnya dalam hal seni drama
Melatih pelajar untuk berinisiatif dan berkreasi
Kelemahan metode sosiodrama dan bermain peran :
Bila guru tidak memahami langkah-langkah pelaksanaan metode ini, maka akan mangacaukan berlangsungnya sosiodrama
Dalam hubungan antar manusia selalu memperhatikan norma-norma kaidah sosial, adat istiadar, kebiasaan, dan keyakinan seseorang jangan sampai ditinggalkan sehingga tidak menyinggung perasaan seseorang
(Drs. Roestiyah NK. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta)
(Drs. Ign. S. Ulihbukit Karo-Karo, dkk. 1981. Metodologi Pengajaran. Salatiga : CV Saudara)
Metode Kerja Lapangan
Metode kerja lapangan merupakan metode mengajar dengan mengajak siswa kedalam suatu tempat diluar sekolah yang bertujuan tidak hanya sekedar observasi atau peninjauan saja, tetapi langsung terjun turut aktif ke lapangan kerja.
Kelebihan metode kerja lapangan :
Siswa mendapat kesemmpatan untuk langsung aktif bekerja dilapangan sehingga memperoleh pengalaman langsung dalam bekerja
Siswa menemukan pengertian pemahaman dari pekerjaan itu mengenai kebaikan maupun kekurangannya
Kelemahaan metode kerja lapangan :
Untuk kerja lapangan perlu biaya yang banyak. Tempat praktek yang jauh dari sekolah sehingga guru perlu meninjau dan mepersiapkan terlebih dahulu
Waktu terbatas tidak memungkinkan memperoleh pengalaman yang mendalam dan penguasaan pengetahuan yang terbatas
(Drs. Roestiyah NK. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta)
Metode Musyawarah
Metode musyawarah adalah cara menyajikan bahan pelajaran melalui perundingan untuk mencapai musyawarah bersama dan mencapai tujuan pengajaran.
Kelebihan metode musyawarah :
Memperluas dan memperdalam pengetahuan pelajar tentang pokok yang telah dimusyawarahkan
Dapat terintegrasi mata pelajaran-mata pelajaran
Baik digunakan untuk saling bertukar pikiran
Memupuk dan membina kerjasama serta toleransi
Kelemahan metode musyawarah :
Memakan waktu yang banyak
Sukar dilaksanakan untuk pelajar yang masih duduk dikelas rendah sekolah dasar, karena mereka belum mempunyai pengetahuan dan pengalaman yang banyak
Hasil musyawarah belum tentu benar karena yang menjadi dasar untuk menghasilkan pendapat seringkali hanya suara terbanyak.
(Drs. Ign. S. Ulihbukit Karo-Karo, dkk. 1981. Metodologi Pengajaran. Salatiga : CV Saudara)
Metode Dialog
Metode dialog merupakan salah satu teknik metode pengajaran untuk memberi motivasi pada siswa agar aktif pemikirannya untuk bertanya selama pendengaran guru yang menyungguhkan pertanyaan-pertanyaan itu dan siswa menjawab
Kelebihan metode dialog
Siswa akan terbuka jalan pikirannya sehingga mencapai perumusan yang baik dan tepat
Tanya jawab dapat membantu tumbuhnya perhatian siswa pada pelajaran
Kelemahan metode dialog
Sering kali melupakan tujuan yang ingin dicapai karena waktu yang disediakan habis untuk berdebat mempertahankan pendapat
Apabila motivasi kurang diberikan maka yang akan aktif hanya mereka yang pandai menggutarakan pendapat secara lisan
(Drs. Roestiyah NK. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta).
Metode Inquiry
Metode inquiry adalah teknik pengajaran guru didepan kelas dimana guru membagi tugas meneliti suatu masalah ke kelas. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan masing-masing kelompok mendapat tugas tertentu yang harus dikerjakan. Kemudian mereka mempelajari, meneliti, dan membahas tugasnya didalam kelompok kemudian dibuat laporan yang tersusun baik dan kemudian didiskusikan secara luas atau melalui pleno sehingga diperoleh kesimpulan terakhir.
Kelebihan metode inquiry :
Situasi proses belajar menjadi lebih merangsang
Mendorong siswa untuk berfikir dan atas inisiatifnya sendiri, bersifat obyektif, jujur, dan terbuka
Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi belajar yang baru
Mendorong siswa untuk berffikir intuitif dan merumuskan hipotesanya sendiri
Dapat membentuk dan mengembangkan sel consept pada diri siswa
(Drs. Roestiyah NK. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta)
Metode Microteaching
Metode microteaching merupakan suatu latihan mengajar permulaan bagi guru atau calon guru dengan scope latihan dan audience yang lebih kecil dan dapat dilaksanakan dilingkungan teman-teman setingkat sendiri atau sekelompok siswa dibawah bimbingan dosen pembimbing atau guru pamong.
Kelebihan metode microteaching
Microteaching dapat mengurangi kesulitan pengajaran di kelas
Microteaching memungkinkan ditingkatkannya pengawasan yang ketat dan evaluasi yang mantap, teliti, dan obyektif
Microteaching dapat membantu dan menunjang pelaksanaan praktek keguruan
Microteaching merupakan pengalaman laboratoris dan pengalaman praktek
Dengan adanya feed back dalam microteaching yang berupa knowledge of resulte dapat diberikan langsung secara mendalam
(Drs. Roestiyah NK. 1991. Strtegi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta)
Metode Unit Teaching
Metode unit teaching merupakan metode mengajar yang memberikan kesempatan pada siswa secara aktif dan guru dapat mengenal dan menguasai belajar secara unit.
Kelebihan metode unit teaching :
Siswa dapat belajar keseluruhan sesuai bakat
Siswa dapat menggunakan sumber-sumber materi pelajaran secara luas
Suasana kelas lebih demokratis
Penataan kelas lebih kondusif
Kelemahan metode unit teaching :
Perhatian guru harus lebih banyak dicurahkan pada bimbingan kerja siswa
Dalam melaksanakan unit perlu keahlian dan ketekunan
(Drs. Roestiyah NK. 1991. Strategi Belajar Mengajar.Jakarta : Rieka Cipta )
Metode Team Teaching
Team-Teaching adalah suatu pengajaran yang dilaksanakan bersama oleh beberapa orang Team-Teaching sebagai suatu metode mengajar adalah suatu cara menyajikan bahan pelajaran yang dilakukan bersama oleh dua orang atau lebih kepada sekelompok pelajar untuk mencapai tujuan pengajaran.
Dalam menyusun suatu tim pengajar haruslah diperhatikan faktor-faktor sebagai berikut :
Tujuan yang hendak dicapai
Kerjasama
(Drs. Ign. S. Ulihbukit Karo-Karo, dkk. 1981. Metodologi Pengajaran. Salatiga : CV Saudara)
Metode Prileksi
Metode prileksi merupakan suatu cara menyajikan pelajaran dengan menggunakan bahasa lisan, menyuruh para pelajar mendiskusikan, menganalisa, membanding-bandingkan dan akhirnya menarik kesimpulan dari apa yang disajikan untuk mencapai tujuan pengajaran.
Kelebihan metode prileksi :
Menimbulkan kompetisi yang sehat antar siswa
Pelajar dan guru sama-sama aktif
Dapat menimbulkan daya inovatif yang tinggi
Kelemahan metode prileksi :
Kecekatan dan pengetahuan banyak dituntut dari guru dan siswa
Banyak waktu yang digunakan
Metode ini diadopsi oleh para pengikut Orde Serikat Yesus dari Desiderius Erasmus.
(Drs. Ign. S. Ulihbukit Karo-Karo, dkk. 1981. Metodologi Pengajaran. Salatiga : CV Saudara)
Metode Mengajar Berprogama
Metode mengajar berprogama adalah cara menyajikan bahan pelajaran dengan menggunakan alat tertentu untuk mencapai tujuan pengajaran.
Kelebihan metode berprogama :
Pelajar akan cepat mengetahui hasil dan kelemahannya
Pelajar menjadi aktif karena ikut memperagakan alat tersebut
Kelemahan metode berprogama :
Tidak dapat merasakan apa yang dirasakan pelajar
Harus menyusun programa dari setiap mata pelajaran
Memproduksi alat-alat pengajar membutuhkan biaya dan tenaga yang mahal dan banyak
Metode Mengajar Berprograma ini telah melahirkan berbagai alat (device) mulai dari bentuk buku yang disusun secara campur aduk karena kontinuitas bahan tidak sejalan dengan urutan halaman buku (a scrambled-book) sampai kepada alat-alat yang dapat digerakkan dengan tangan atau alat yang bekerja melalui sistem elektronik yang memiliki berbagai kemungkinan.
(Drs. Ign. S. Ulihbukit Karo-Karo, dkk. 1981. Metodologi Pengajaran. Salatiga : CV Saudara)
Metode Problem Solving
Metode problem solving merupakan metode yang merangsang berfikir dan menggunakan wawasan tanpa melihat kualitas pendapat yang disampaikan oleh siswa. Seorang guru harus pandai-pandai merangsang siswanya untuk mencoba mengeluarkan pendapatnya.
Kelebihan metode problem solving :
Untuk membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan lisannya
Masing-masing siswa diberi kesempatan yang sama dalam mengeluarkan pendapatnya sehingga para siswa merasa lebih dihargai dan yang nantinya akan menumbuhkan rasa percaya diri
Kelemahan metode problem solving :
Metode ini sering kali menyulitkan mereka yang sungkan mengutarakan pendapat secara lisan
Karena tidak melihat kualitas pendapat yang disampaikan terkadang penguasaan materi sering diabaikan
Metode ini sering digunakan dalam praktek, misal : trouble solving / problem solving pada praktek motor bakar, menemukan letak kerusakan pada motor tersebut.
(Drs. Roestiyah NK. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta)
(Drs. Ign. S. Ulihbukit Karo-Karo, dkk. 1981. Metodologi Pengajaran. Salatiga : CV Saudara)
Metode Latihan /Drill
Metode latihan merupakan metode mengajar dimana siswa melaksanakan kegiatan latihan agar siswa memiliki ketegasan atau ketrampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari.
Kelebihan metode pelatihan :
Seorang siswa benar-benar memehami apa yang disampaikan
Ketegasan dan ketrampilan siswa meningkat atau lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari
Kelemahan metode pelatihan :
Sifat atau cara latihan kaku atau tidak fleksibel maka akan mengakibatkan penguasaan ketrampilan melalui inisiatif individu tidak akan dicapai
Dalam latihan sering terjadi cara-cara atau gerak yang tidak berubah sehingga menghambat bakat dan inisiatif siswa
Dalam melatih murid-murid, guru hendaknya memperhatikan jalan pengajaran serta faktor-faktor sebagai berikut :
Jelaskan terlebih dahulu tujuan dari latihan
Tentukan dan jelaskan kebiasaan, ucapan, kecekatan, gerak tertentu dan sebagainya yang akan dilatihkan
Pusatkan perhatian murid kepada bahan yang dilatihkan
Selingilah latihan itu atau adanya intermezo
Guru hendaknya mencatat kesalahan-kesalahan serta memperbaikinya
(Drs. Roestiyah NK. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta)
(Drs. Ign. S. Ulihbukit Karo-Karo, dkk. 1981. Metodologi Pengajaran. Salatiga : CV Saudara)
Metode Katekesmus
Metode katekesmus merupakan suatu cara menyajikan bahan pelajaran dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya sudah ditentukan.
Kelebihan metode katekesmus :
Memudahkan cara mengajar guru karena pelajaran telah tertulis dalam buku
Keseragamaan dan kemurnian pengetahuan akan terjamin
Kelemahan metode katekesmus :
Kurang memberi rangsangan pada siswa karena bahan sudah tersedia baik pada guru maupun siswa
Daya jiwa yang dikembangkan hanya ingatan atas jawaban tertentu saja
Inisiatif para siswa terkekang
Pada mulanya Metode Katekesmus ini dipakai orang untuk mengajarkan agama tetapi karena orang tidak cukup kalau hanya belajar agama saja (orang juga harus belajar pengetahuan lain) maka metode ini juga dipakai untuk menyajikan mata pelajaran selain mata pelajaran agama.
(Drs. Ign. S. Ulihbukit Karo-Karo, dkk. 1981. Metodologi Pengajaran. Salatiga : CV Saudara)
Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab merupakan cara lisan menyajikan bahan untuk mencapai tujuan pengajaran.
Metode ini wajar penggunaannya apabila guru ingin mengetahui penguasaan pelajar terhadap bahan yang telah disajikannya. Selain dari situasi di atas Metode Tanya Jawab wajar pula digunakan untuk menyelingi pembicaraan-pembicaraan (ceramah) dalam rangka menyemangatkan pelajar (supaya tidak terjadi penyimpangan perhatian). Kecuali situasi-situasi di muka, Metode Tanya Jawab digunakan untuk memimpin pengamatan para pelajar.
Kelebihan metode tanya jawab :
Dapat digunakan untuk menyelidiki pembicaraan-pembicaaraan untuk menyemangatkan pelajar
Guru dapat mengetahui penguasaan pelajar terhadap bahan yang telah disajikan
Kelemahan metode tanya jawab :
Hanya dikuasai oleh siswa yang pandai
Guru hanya memberikan giliran pada pelajar tertentu saja
(Drs. Ign. S. Ulihbukit Karo-Karo, dkk. 1981. Metodologi Pengajaran. Salatiga : CV Saudara)
Metode Perkunjungan Studi
Ada beberapa istilah yang sering digunakan untuk pengertian Perkunjungan Studi, sekalipun isinya tidak sama. Istilah-istilah itu adalah sebagai berikut :
Karya Wisata
Karya wisata adalah perkunjungan ke suatu tempat di mana peserta-peserta akan menyumbangkan tenaganya (yaitu dengan bekerja) kepada tempat atau obyek yang dikunjungi itu.
Darma Wisata
Darma wisata adalah suatu perjalanan ke suatu tempat / obyek tertentu, dimana peserta-peserta menymbungkan kepada orang-orang yang mengurusi / yang terlibat dalam obyek tersebut.
Piknik
Picnic (piknik) adalah suatu perjalanan yang dimaksudkan untuk bersenang-senang, berekreasi atau menghibur diri.
Field Trip / Studi Lapangan
Field-Trip adalah suatu perjalanan ke suatu obyek di luar kelas dengan maksud mempelajari obyek tersebut.
Metode Perkunjungan Studi adalah suatu cara menyajikan bahan pelajaran dengan mengadakan perkunjungan ke suatu obyek di luar kelas dengan maksud utama mempelajari obyek tersebut untuk mencapai tujuan pengajaran.
Metode Proyek
Metode proyek adalah suatu cara menyajikan bahan pelajaran yaitu pelajar dihadapkan kepada hal tertentu untuk mempelajari dalam rangka mewujudkan tujuan belajar.
Kelebihan metode proyek :
Terbentuk pribadi yang bulat dan harmonis
Pelajar menjadi aktif
Kekurangan metode proyek :
Harus ada persiapan yang mantap
Menghabiskan banyak waktu
Dasar-dasar yang dipakai oleh W.H. Kilpatrick untuk menciptakan metode proyek adalah sebagai berikut :
Seseorang akan belajar apabila ia menghadapi persoalan
Belajar selalu memerlukan aktivitas
Bahan pelajaran hendaknya sesuai dengan kemampuan, minat, lingkungan serta kebutuhan pelajar
Mata pelajaran yang satu selalu ada hubungannya dengan mata pelajaran lain karena pada hakekatnya mata pelajaran-mata pelajaran itu merupakan kesatuan.
(Drs. Ign. S. Ulihbukit Karo-Karo, dkk. 1981. Metodologi Pengajaran. Salatiga : CV Saudara)
Metode Mengajar Non Directive
Metode mengajar non direktive merupakan salah satu metode mengajar dimana siswa melakukan observasi mereka sendiri mampu melakukan analisis mereka sendiri dan mampu berfikir sendiri.
Kelebihan metode non direktive :
Siswa menemukan sendiri pengetahuan yang digalinya aktif berfikir dan menguasahi pengertian yang baik
Guru memberi permasalahan yang merangsang proses berfikir siswa sehingga obyek belajar berkembang sesuai yang diharapkan
Kelemahan metode non direktive :
Seorang guru setiap saat harus mengoreksi cara berfikir siswa agar tidak keliru dalam memahami suatu hal
Terjadi perbedaan pemahaman karena tingkat intelektual dan cara berfikir siswa berbeda
(Drs. Ign. S. Ulihbukit Karo-Karo, dkk. 1981. Metodologi Pengajaran. Salatiga : CV Saudara)
Metode Socrates
Metode Socrates adalah suatu metode pengajaran dengan penyampaian bahan dalam bentuk pertanyaan yang logis dan beruntut untuk mencapai tujuan pengajaran.
Pertanyaan-pertanyaan itu diajukan dalam suasana percakapan, di mana si penanya dan si penjawab saling memberi dan menerima keterangan hingga percakapan itu menjadi diskusi atau percakapan yang hidup (the give and take of conversation).
Untuk jelasnya Metode Socrates ini berjalan sebagai berikut :
Si penanya menghadapkan pertanyaan kepada orang tertentu (orang yang sedang diberi pelajaran)
Orang tertentu itu memberi jawab. Jawaban ini barulah menjadi jawaban sementara (tentative answer)
Jawaban sementara itu tadi diuji kebenarannya dengan pertanyaan lanjutan. Pertanyaan lanjutan itu didasarkan pada jawaban sementara tadi. Pertanyaan lanjutan itu diajukan untuk menguji validitas (kebenaran) jawaban sementara itu tadi. Dalam langkah atau usaha mencari / menguji kebenaran ini, si penanya harus menganalisa jawaban itu dan berdasarkan hasil analisanya, si penanya mengajukan pertanyaan lanjutan. Dalam tanya-jawab yang berlangsung dalam suasana percakapan atau diskusi, ada kalanya muncul jawaban yang tidak benar. Setelah si penjawab tidak dapat lagi mencari jawaban yang benar, barulah tiba saatnya si penanya memberikan jawaban yang benar.
Bila ternyata si penjawab belum juga dapat menerima jawaban yang benar itu maka dimajukan lagi pertanyaan-pertanyaan berdasarkan jawaban yang benar itu sampai si penjawab dapat menerimanya.
(Drs. Ign. S. Ulihbukit Karo-Karo, dkk. 1981. Metodologi Pengajaran. Salatiga : CV Saudara)